Pertanyaan mengenai apakah lulusan MBBS (Bachelor of Medicine, Bachelor of Surgery) dari Bangladesh bisa praktik kedokteran di Indonesia kerap muncul, terutama dari mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan kedokteran amcj-bd.org di luar negeri. Bangladesh, sebagai salah satu negara tujuan kuliah kedokteran dengan biaya yang relatif terjangkau dan pengajaran dalam bahasa Inggris, menjadi pilihan populer. Namun, untuk dapat praktik di Indonesia, terdapat sejumlah prosedur dan regulasi yang harus dipenuhi.
1. Pendidikan Kedokteran di Bangladesh
Program MBBS di Bangladesh umumnya berlangsung selama lima tahun, diikuti oleh satu tahun internship. Kurikulumnya mengacu pada sistem pendidikan kedokteran Inggris dan menggunakan bahasa pengantar Inggris. Banyak universitas di Bangladesh yang telah diakui oleh WHO (World Health Organization) dan tercatat dalam World Directory of Medical Schools (WDOMS), sehingga secara global gelar MBBS dari Bangladesh dianggap sah.
Namun, pengakuan internasional belum tentu secara otomatis diakui oleh pemerintah Indonesia untuk praktik medis. Untuk itu, penting bagi lulusan MBBS dari Bangladesh (dan negara lain) untuk memahami persyaratan legal dan administratif di Indonesia.
2. Prosedur Pengakuan Ijazah di Indonesia
Agar bisa praktik di Indonesia, lulusan kedokteran luar negeri wajib melalui proses penyetaraan dan uji kompetensi. Berikut adalah langkah-langkah umum yang harus ditempuh:
a. Penyetaraan Ijazah
Lulusan MBBS dari Bangladesh harus mengajukan penyetaraan ijazah ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Proses ini bertujuan untuk menilai apakah program studi yang ditempuh setara dengan pendidikan kedokteran di Indonesia.
b. Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)
Setelah penyetaraan ijazah disetujui, lulusan harus mengikuti Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI). UKDI adalah ujian nasional untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan klinis calon dokter. Hanya mereka yang lulus UKDI yang bisa memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
c. Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP)
STR adalah dokumen legal yang menyatakan seseorang berhak menjalankan praktik kedokteran. Setelah memperoleh STR, lulusan MBBS harus mengurus Surat Izin Praktik (SIP) dari Dinas Kesehatan daerah di tempat ia ingin bekerja. Tanpa STR dan SIP, praktik kedokteran tidak diperbolehkan secara hukum di Indonesia.
3. Tantangan dan Persiapan Tambahan
Meskipun lulusan MBBS dari Bangladesh bisa mengajukan penyetaraan dan mengikuti UKDI, terdapat sejumlah tantangan:
- Perbedaan kurikulum: Sistem pendidikan di luar negeri bisa berbeda dalam hal kurikulum, praktik klinis, atau pendekatan pembelajaran. Oleh karena itu, calon peserta UKDI perlu mempersiapkan diri dengan baik, termasuk mengikuti bimbingan belajar atau kursus persiapan UKDI.
- Bahasa Indonesia: Meskipun pendidikan di Bangladesh menggunakan bahasa Inggris, UKDI dan praktik kedokteran di Indonesia mengharuskan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik, terutama dalam komunikasi dengan pasien.
- Waktu dan Biaya Tambahan: Proses penyetaraan, ujian, dan pengurusan STR dan SIP membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Hal ini harus dipertimbangkan sejak awal oleh calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan kedokteran di luar negeri.
4. Kesimpulan
Secara prinsip, lulusan MBBS dari Bangladesh bisa praktik di Indonesia, namun tidak otomatis. Mereka harus melalui serangkaian proses legal dan administratif yang mencakup penyetaraan ijazah, lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia, dan memperoleh STR serta SIP. Proses ini menjamin bahwa dokter yang berpraktik di Indonesia memiliki kompetensi sesuai standar nasional.
Bagi calon mahasiswa kedokteran yang mempertimbangkan studi di Bangladesh, penting untuk memahami proses ini sejak awal dan menyiapkan diri secara matang, baik secara akademis maupun administratif. Konsultasi dengan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan lembaga terkait juga sangat dianjurkan untuk memastikan semua syarat dan prosedur terpenuhi.